Qnews.co.id, JAKARTA – Munir, seorang aktivis hak asasi manusia tewas akibat racun arsenik saat dalam penerbangan menuju Belanda pada 2004 silam. Meskipun sudah dua dekade berlalu, kasus ini masih menyisakan sejumlah pertanyaan mengenai pelaku utama di balik pembunuhan tersebut.
Dalam siaran pers yang diselenggarakan oleh Komite Aksi Solidaritas untuk Munir, keluarga Munir dan para aktivis mendesak Komnas HAM untuk mempercepat penyelidikan pro justitia yang telah dimulai sejak awal 2024.
Mereka meminta agar Komnas HAM fokus pada penyelesaian investigasi sesuai dengan Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2000 tentang Pengadilan HAM.
Usman menyatakan bahwa pembunuhan terhadap Munir telah menjadi simbol dari permasalahan struktural di Indonesia. Hal ini diungkapkannya dalam konferensi pers memperingati 20 tahun pembunuhan Munir di Kantor YLBHI, Jakarta, pada Kamis (5/9).
“Pembunuhan Munir bukan hanya mencerminkan kekerasan individu, tetapi juga mewakili tantangan besar dalam menangani masalah hak asasi manusia di negeri ini,” tegasnya.
Komnas HAM juga tengah menyelidiki dua kasus dugaan pelanggaran berat hak asasi manusia, salah satunya berkaitan dengan kasus Munir.
“Munir dikenal sebagai pejuang gigih dalam mengadvokasikan pelanggaran hak asasi manusia. Oleh karena itu, pembunuhannya dapat dimaknai sebagai upaya untuk membungkam suara-suara korban yang memperjuangkan keadilan,” lanjut Usman.
Menurut Usman, pembunuhan ini bukan sekadar tindakan kriminal biasa, tetapi melibatkan dimensi sistematis.
“Kejahatan ini tak hanya terencana, tetapi juga diduga melibatkan institusi negara, seperti Badan Intelijen Negara (BIN), dan BUMN Garuda Indonesia,” tambahnya, menekankan bahwa hal ini mencerminkan kerumitan dan keterlibatan berbagai pihak dalam kasus pelanggaran HAM.
Pada Januari 2024, Komnas HAM membentuk Tim Ad Hoc untuk menyelidiki pelanggaran HAM berat dalam kasus ini. Sejak Februari 2024, tim tersebut telah memeriksa sejumlah saksi melalui mekanisme pro justitia, dengan harapan dapat mengungkap pelaku intelektual di balik kematian Munir dan membawa mereka ke pengadilan.