Quotienttv.com – Ngawi
Rendahnya tingkat curah hujan setelah berlangsungnya musim kemarau di tahun 2024 menyebabkan ancaman kekeringan di beberapa puluh wilayah desa di kabupaten Ngawi, merujuk catatan potensi kekeringan badan penanggulangan bencana daerah (BPBD) Ngawi tahun ini.
Partoyo Kasi Kedaruratan BPBD Ngawi, memaparkan puluhan desa itu tersebar di delapan kecamatan.
Sesuai pemetaan, total 23 desa berpotensi kekeringan, diantaranya di kecamatan Bringin desa Sumber Bening, desa Bringin, desa Suruh, desa Kenongorejo dan desa Gandong, kecamatan Kasreman desa Gunungsari dan desa Kiyonten, kecamatan Ngawi desa Kerek dan desa Banyuurip, kecamatan Pitu desa Banjarbanggi, desa Cantel, desa Bangunrejo Lor, desa Papungan, desa Selopuro, desa Ngancar, kecamatan Karanganyar desa Mengger dan desa Pandean, kecamatan Mantingan desa Mantingan, kecamatan Widodaren desa Gendingan, desa Kauman, desa Sidomakmur, desa Sidolaju, kecamatan Kedunggalar ada desa Bangunrejo Kidul dengan jumlah keluarga yang mencapai 34.529 Kepala Keluarga dengan 93.031 jiwa”, tandas Partoyo. Kamis (1/08/2024).
BPBD telah melayangkan surat ke desa-desa terkait pemenuhan air bersih bagi warga terdampak sedangkan pendistribusiannya bakal dilakukan jika ada permintaan dari pemerintah desa.
BPBD sudah menyiapkan tiga armada dengan kapasitas tangki 6.000 liter apabila sewaktu-waktu ada permintaan. Perlu di ketahui tahun 2023, BPBD Ngawi mencatat ada 23 desa di tujuh kecamatan mengalami kekeringan dan kekurangan air bersih”, tegasnya.
Sedangkan pagu anggaran penanggulangan bencana hanya mencapai Rp 30 juta, namun demikian banyak masyarakat baik dari partai politik, atau organisasi masa, instansi-instansi yang ada di kabupaten ngawi juga ikut membantu dalam penyaluran air bersih.
Setidaknya lebih dari 600 ribu liter air bersih yang didistribusikan tahun 2023 lalu. Namun demikian, tahun ini kemungkinan berkurang.
Sebab tahun ini kemungkinan kemaraunya tidak seperti tahun lalu dan kita harapkan untuk bencana kekeringan tahun 2024 tidak separah tahun lalu,” tambahnya. (Joko S)